Karapan Sapi yang Memunah
Merupakan
suku etnis dengan populasi yang besar di Indonesia, jumlahnya sekitar
20.200.000 untuk saat ini. Mereka berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau
sekitarnya.
Seperti
Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean.
Selain
itu, orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah
Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi.
Orang
Madura yang berada di Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Lumajang, Jember,
jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk
Surabaya Utara, serta sebagian Malang. ada juga yang menetap di Bawean, di
negeri jiran Malaysia, Timor Leste, brunei Darussalam misalnya juga ada, bahkan
mereka ada yang menjadi penduduk tetap (sudah dapat AiC/ surat tinggal
selamanya.
Di
samping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke
wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke
Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya, juga Negara Timur
Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan
Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura disebabkan
oleh kesenjangan sosial, namun sekarang kesenjangan itu sudah mereda dan etnis
Madura dan penduduk setempat sudah rukun kembali. Orang Madura pada dasarnya
adalah orang yang mempunyai etos kerja yang tinggi, suka merantau karena
keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang perantauan asal Madura
umumnya berprofesi sebagai pedagang, misalnya: berjual-beli besi tua, pedagang
asongan, dan pedagang pasar. Namun, tidak sedikit pula di antara mereka yang
menjadi tokoh nasional seperti ketua MK Mahfud Md, Wardiman Djojonegoro (mantan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1993-1998 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto),Rahmat
Saleh ( mantan Mentri Perdagangan dan Gubernur Bank Indonesia ) di bawah
pemerintahan Presiden Soeharto, R. Hartono adalah seorang mantan jenderal
dengan pangkat tertinggi di TNI Angkatan Darat yaitu jenderal bintang empat
dengan jabatan tertinggi pula sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Dia
merupakan satu-satunya perwira tinggi dari korps Kavaleri yang mendapatkan
pangkat jenderal penuh (bintang empat) juga ( Mantan Mentri Penerangan ),
M.A.Rachman Mantan Jaksa Agung.Hadi Purnomo Mantan Ketua BPK ), Nurmahmudi
Ismael Mantan Mentri Kehutanandan Presiden PKS ), Soejono Chanafian Atmonegoro
Mantan Jaksa Agung ), Herman Widyanan Mantan Wakil BPK ) , Banoerusman
Astrosemitro Mantan Kapolri ). Hanafie Hasnan Mantan Kepala staf Angkatan Udara
AURI ),Muhammad Arifin ( Mantan Kepala Staff ALRI ) , Roemanhadi Mantan Kepala
Staf Kepolisian RI ). Tokoh penyair dan budayawan Madura yang terkenal dengan
julukan Clurit Emas, HD. Zawawi Imron, merupakan tokoh autodidak asli produk
Madura dll. Selain itu banyak juga terdapat tokoh pejuang kemerdekaan yang
layak menjadi Pahlawan nasional Indonesia Seperti: Trunojoyo yang telah
memberikan perlawanan terhadap Kolonial Belanda (VOC tahun 1677). Kiyai Taman
adalah seorang pejuang Islam yang gigih menentang Belanda pada tahun 1919. Kiai
Djauhari membuka cabang Hizbullah di Prenduan. Didirikan pada tahun 1944,
Hizbullah adalah organisasi militer pemuda Majelis Muslimin Indonesia
(Masjumi), organisasi yang berpengaruh secara nasional kala itu. KH. Abdullah
Sajjad, salah satu pengasuh PP. Annuqayah salah satu pahlawan dari Kabupaten
Sumenep. KH. Mawardi, salah satu pengasuh PP. Sumber Anyar salah satu pahlawan
dari Pamekasan. Madura masih menyimpan banyak tokoh ulama seperti Syaikhona
Kholil Bangkalan, K.Abdul Majid Bata-bata, K.Moh.Ilyas Guluk-guluk, K. Abdul
Hamid Baqir Banyuanyar, K. Jufri Marzuqi Sumber Batu (dianugerahi gelar
al-Syahidul Kabir oleh PB.NU), Halim Perdana Kusuma salah satu pahlawan
Nasional yang tewas di semenanjung Malaya, dsb.
Mayoritas
masyarakat hampir 100 % suku Madura adalah penganut Islam bahkan suku Madura
yang tinggal di Madura bisa dikatakan 100 % muslim. suku Madura terkenal sangat
taat dalam beragama islam. Salah satu sebabnya dengan adanya Pondok Pesantren
yang tersebar di seluruh pulau madura. Misalnya Pondok Pesantren Mambaul Ulum
Bata-Bata, Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar di Kabupaten Pamekasan,
Pondok pesantren AnnuqayahPondok Pesantren Annuqayah disingkat PPA pesantren
yang terletak di desa Guluk-Guluk, Pondok Pesantren Al-Amin di Sumenep dan
Pondok Pesantren, Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Pondok Pesantren
Attaraqqi Sampang, dan pesantren-pesantren lainnya dari yang memiliki santri
ribuan, ratusan, dan puluhan yang tersebar di Pulau Madura. Pesantren-pesantren
begitu mengakar dalam kehidupan masyarakat Madura karena pesantren tidak
sekedar mengajar ilmu agama tapi juga mempunyai kiprah dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan dan peduli pada nasib rakyat kecil. Misalnya Pondok-Pesantren
Sumber Mas yang terletak di desa ter pencil Rombiya Barat Ganding Sumenep.
Sekalipun jumlah santri hanya berkisar ratusan, namun pesantren ini telah
memiliki usaha untuk memberdayakan para alumni dan masyarakat sekitar dengan
program simpan pinjam yang dimotori oleh BMT Sumber Mas, pembinaan peternak
sapi dan kambing, ayam petelor, usaha rental dan sebagainya.
Suku
Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan. Juga dikenal hemat,
disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin
pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu
orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang
melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Tulisan
di atas hanya streotipe saja yang hanya dilakukan oleh segelintir orang. Suku
Madura memiliki aturan dan tatakrama yang sangat kuat. Orang Madura sangat
menghormati orang tua, guru, dan sebagainya. Apalagi Madura Timur (Pamekasan
dan Sumenep)yang dikenal halus gaya bicaranya dan sangat sopan santun.
Harga
diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah
peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik
mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini
melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.
Ada
perbedaan antara Madura Timur (Sumenep dan Pamekasan)dengan Madura Barat
(Sampang dan Bangkalan). Orang Madura Timur dikenal lebih halus baik dari
sikap, bahasa, dan tatakrama dari pada orang Madura Barat. Orang Madura Barat
lebih banyak merantau dari pada Madura Timur. Hal ini, dikarenakan Madura Barat
lebih gersang dari pada Madura Timur yang dikenal lebih subur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar